Happy Swimming

Coba bayangkan hamparan air berwarna biru dalam kolam berdesign artistik dan Anda berada di dalamnya, sekadar menggoyang-goyangkan kaki sembari menikmati segelas orange juice segar dengan siraman matahari sore yang sudah tidak terik lagi, sehingga menyajikan nuansa jingga yang dramatis. Ditambah lagi ada sosok pemilik dada bidang di pinggir kolam yang sedang asik melakukan pemanasan lewat gerakan-gerakan stretching yang menggelitik angan Anda. Fuih … bayangan yang sangat tempting bukan? pastinya sekarang Anda sudah tak sabar lagi untuk segera beranjak dan melesat menuju arena berenang favorit Anda.

Namun keuntungan dari berenang tak hanya sebatas aktivitas bersantai-santai belaka, karena olahraga yang satu ini memiliki banyak manfaat untuk tubuh Anda, mulai dari membakar kalori, menurunkan risiko cedera pada persendian dan juga jitu dalam meredakan stres yang memadati pikiran Anda.Untuk itu di edisi kali ini, hers mengangkat topik mengenai keunggulan dari jenis olahraga yang menjadi kegemaran rata-rata penduduk dunia.

    Minim Terserang Cidera


Bagi Anda yang memiliki tubuh riskan terserang cidera sehingga segan untuk melakukan olah raga, lalu jika Anda termasuk orang yang tidak suka berkeringat, berenang adalah solusi yang tepat buat Anda. Mengapa berenang minim risiko cidera? Hal ini disebabkan oleh karena saat Anda sedang berenang, seluruh tubuh ditopan atau ditahan oleh air. Tak hanya sampai di situ, berenang merupakan salah satu jenis olahraga yang paling dianjurkan bagi para penderita obesitas.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang wajib Anda perhatikan, sebelum, saat dan setelah berenang. Anda dianjurkan melakukan gerakan pemanasan dan pendinginan. Mulailah dengan gerakan-gerakan yang ringan, seperti menganyunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15 menit. Pemanasan ini sangat dianjurkan oleh para ahli, agar terhindar dari risiko kram dan nyeri pada bagian-bagian persendian. Gerakan pemanasan dapat mencegah kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh dan detak jantung secara bertahap. Sebaliknya, Anda juga harus melakukan gerakan pendinginan setelah berenang, agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastis.

Bagi Anda yang sudah cukup lama tidak berolahraga, dianjurkan untuk melakukan uji kebugaran tubuh terlebih dahulu. Contohnya Anda bisa mencoba naik tangga. Jika napas Anda sudah terengah-engah, padahal baru menapaki 10-15 anak tangga, itu berarti tubuh Anda sedang tidak fit. Berenang juga akan lebih efektif dan aman jika dilakukan secara perlahan. Awali dengan berenang santai selama 10-15 menit. Setelah itu boleh diulangi dengan jangka waktu yang lebih panjang. Frekuensi pun sebaiknya diatur, sekitar 1-2 kali seminggu. Baru setelah tubuh dirasakan bisa beradaptasi. Anda dapat meningkatkan intensitas dan frekuensinya sesuai dengan kemampuan.

Khusus untuk program kebugaran, Anda sebaiknya tidak langsung berenang selama 30 menit tanpa jeda. Mulailah dengan satu putaran menyebrangi kolam, lalu istirahatlah selama 30 detik. Latihan bisa ditingkatkan setelah beberapa minggu. Agar semua otot terlatih, anda bisa melakukan beberapa variasi gaya renang. Terakhir, setelah selesai berenang, anda dapat melakukan aktivitas pendinginan. Misalnya, dengan berenang perlahan-lahan selama 5-10 menit.

Satu-satunya kelemahan dari jenis olahraga ini adalah ternyata kurang menguntungkan bagi kesehatan tulang. Ketiadaan gaya gravitasi bumi saat berenang justru berpengaruh buruk pada massa tulang. Untuk mengatasinya, anda dapat menyelinginya dengan olahraga lain, seperti jogging, berjalan kaki, atau bersepeda.

    Langsing Segar dan Kencang.


Untuk mendapatkan tubuh yang langsing, segar dan kencang, mustahil Anda dapatkan, jika jadwal berenang yang Anda terapkan, hanya sekali-kali waktu saja. Nah, Manfaat baru dapat dirasakan pada daerah otot perut, lengan, pinggul, bokong dan paha, jika Anda berenang secara teratur.

Berenang termasuk dalam olahraga jenis non-weigh barring, yaitu olahraga tanpa gaya gravitasi bumi. Saat tubuh Anda bergerak di dalam air, tubuh pun akan mengeluarkan energi yang lebih besar, karena harus melawan massa air. Maka dari itu, berenang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh. Dan manfaat yang Anda dapatkan dari olah raga air ini jauh lebih maksimal ketimbang berolahraga yang dilakukan di darat.

Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Itu berarti, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobic dalam air. Berenang secara teratur dengan sendirinya dapat meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru.

Berenang ternyata juga dapat menjadi aktivitas untuk membakar kalori. Anda mungkin akan bertanya, bukankah hanya olahraga yang mengeluarkan keringat saja yang bisa membakar kalori? Bagaimana mungkin berenang yang tidak membuat tubuh berkeringat bisa membakar kalori?

Jawabannya ternyata sederhana saja. Pembakaran kalori tubuh, ternyata tidak selalu ditandai oleh keluarnya keringat. Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis, energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24% kalori tubuh.

Secara psikologis, berenang juga dapat membuat pikiran dan hati menjadi lebih rileks. Gerakan berenang yang dilakukan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah. Kedengarannya sangat tepat sekali yah, jika olahraga ini dilakukan setelah waktu pulang kerja.

    Baik Untuk Ibu Hamil


Tak semua wanita hamil mengalami situasi dan kondisi yang sama satu sama lain, berikut tips berenang bagi wanita hamil agar di setiap tiga bulan (trimester) Anda sukses melewati masa kehamilan tanpa gangguan mual, perubahan mood dan jauh dari rasa pegal-pegal di bagian pinggul dan kaki.
Trimester pertama
Untuk keuntungan yang maksimal, anda dapat berenang setiap hari sekitar 20 menit. Berenang di pagi hari, diperkirakan biasa mengatasi morning sickness (mual dan muntah yang biasa terjadi di trimester pertama).
Trimester kedua
Anda tak perlu menurunkan frekuensi latihan renang sekalipun perut semakin membesar. Namun, sebaiknya tetap disesuaikan dengan kemampuan anda. Beristirahatlah bila anda merasa lelah.
Trimester ketiga
Bila perut semakin besar dan gerakan anda mulai terasa terbatas, perhatikan juga keseimbangan tubuh anda. Jika khawatir berenang ketengah kolam, anda bisa melakukan latihan di tepi kolam saja, sambil berpegangan pada bibir kolam.

Tidak ada komentar

Posting Komentar