Perkembangan Anak Dan Pembelajaran Usia Dini

Perkembangan Anak Dan Pembelajaran Usia Dini, Kehidupan anak usia dini terutama usia dibawah 5 tahun merupakan bagian yang sangat penting, usia tersebut merupakan landasan yang membentuk masa depan kesehatan, kebahagiaan, pertumbuhan, perkembangan dan hasil pembelajaran.

Penelitian mutakhir mengungkapkan bahwa sampai dengan 5 tahun adalah masa yang sangat penting bagi perkembangan otak sedangkan sampai usia 3 tahun masa yang penting bagi pembentukan otak. Berbagai pengalaman masa kecil menjadi dasar untuk perkembangan pengorganisasian dan fungsi otak sepanjang hidupnya.

Memahami tahap perkembangan anak akan membantu orang tua mengerti tentang apa yang diharapkan dan bagaimana orang tua dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang.


Perkembangan Anak Dan Pembelajaran Usia Dini


Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui oleh keluarga terutama orang tua mengenai perkembangan anak dan pembelajaran usia dini :


  1. Usia dini, terutama usia 3 tahun pertama merupakan masa yang sangat penting bagi pembentukan otak bayi, segala yang ia lihat, raba, cicipi, rasakan, cium atau dengar akan berpengaruh terhadap bagaimana otak berfikir, merasa, bergerak dan belajar.
  2. Bayi belajar dengan pesat sejak lahir, mereka tumbuh dan belajar dengan baik jika orang tua serta para pengasuh memberikan perhatian, kasih sayang dan rangsangan, gizi yang baik, perawatan kesehatan yang memadai serta perlindungan.
  3. Mendorong anak untuk bermain serta melakukan penjelajahan akan membantu anak untuk belajar dan berkembang baik dari aspek sosial, emosi, fisik dan intelektualnya, dan akan sangat membantu agar anak siap untuk sekolah.
  4. Anak belajar tentang bagaimana berperilaku (secara sosial dan emosional) dengan cara meniru perilaku orang yang dekat dengan mereka.
  5. Memasuki sekolah dasar pada waktunya sangat penting bagi kelangsungan perkembangan anak, dukungan orang tua atau pengasuh dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting.
  6. Semua anak tumbuh dan berkembang dalam pola yang sama, tetapi setiap anak berkembang sesuai dengan kemampuannya, setiap anak memiliki minat sendiri, perangai sendiri dan cara berinteraksi sosial serta pendekatan yang khas  terhadap pembelajaran.
Demikian informasi mengenai Perkembangan Anak Dan Pembelajaran Usia Dini, semoga bermanfaat untuk para orang tua dalam mengasuh putra-putrinya..



Baca juga

Tips Cara Menyimpan Pakaian di Lemari

Cara menyimpan pakaian di lemari ternyata mempunyai tips dan trik tersendiri. Karena dengan cara menyimpan yang benar selain akan mencegah pakaian kusut juga akan membuat pakaian yang disimpan menjadi tahan lama serta memudahkan pada saat kita mencari dan memadupadankan busana.

Tips Cara Menyimpan Pakaian di Lemari


Berikut ini beberapa tips cara menyimpan pakaian di lemari :


  1. Sebelum menyimpan pakaian,
    pastikan pakaian telah benar-benar kering agar tidak menimbulkan jamur dan bau tidak sedap. Gunakan lemari yang bersih, kering, tidak berdebu dan tertutup rapat. Bersihkan dulu dengan lap kering atau lap basah jika kotor sekali. Alasi bagian lemari yang akan diletakkan pakaian dengan kertas putih.
  2. Seleksi pakaian,
    apabila dalam waktu setahun ini sudah tidak dipakai dan tidak sesuai bentuk tubuh, sebaiknya keluarkan dari lemari dan bisa disumbangkan.
  3. Kelompokkan pakaian berdasarkan fungsinya,
    pakaian untuk bekerja, pakaian sehari-hari, busana pesta atau jamuan penting. Bisa juga dikelompokkan menurut jenisnya, seperti gaun, kemeja, celana panjang, celana pendek, dan pakaian dalam.
  4. Agar tampilan isi lemari pakaian lebih rapi,
    pilihlah gantungan baju yang bahannya serupa seperti, kayu, plastik, atau kawat.
  5. Gantung pakaian yang mudah kusut
    misalnya yang berbahan katun dan jangan menggantung busana yang terbuat dari bahan wol, atau rajut karena akan merusak bentuknya. Masukkan busana berbahan wol ke dalam plastik agar seratnya dapat bertahan lebih lama dan jauh dari ngengat.
  6. Gantung kemeja
    Menggantung kemeja dengan kondisi kancing atas, tengah dan bawah terkancing rapat, untuk mencegah peregangan, simpan juga dasi dalam keadaan digantung.
  7. Menyimpan gaun,
    kebaya dan jas yang tidak dipakai dengan gantungan tebal dan lebar yang tidak meregangkan area bahu, jangan lupa bungkus terlebih dulu dengan plastik sebelum digantung. Untuk kebaya berbahan lace atau tulle simpan dalam kotak khusus.
  8. Lapisi busana yang memiliki aksen
    seperti payet, studs dan bebatuan dengan clothing cover atau plastik agar tak tersangkut dengan busana lain di lemari.
  9. Kain-kain seperti songket jangan dilipat,
    tapi digulung bersama lapisan kertas roti, atau bisa juga digantung di hanger.
  10. Untuk kaus (T shirt) dan pakaian santai lainnya sebaiknya dilipat saja,
    susunlah berdasarkan warna untuk memudahkan pencarian saat dibutuhkan, sekaligus akan membuatnya  lebih tahan lama dan tidak cepat pudar.
  11. Gantungkan celana panjang atau jeans pada gantungan tebal khusus guna mencegah lipatan horizontal di tengah pipa celana.
  12. Pergunakan gantungan khusus untuk rok yang memiliki klip untuk menjepit pinggang rok agar rok terhindar dari bekas lipatan sekaligus terjaga bentuknya.
  13. Beri jarak antar-hanger, sehingga pakaian yang digantung tidak kusut.
  14. Simpan pakaian dalam di laci, kaus kaki dan stocking sebaiknya disimpan dalam keadaan terlipat, bukan digulung seperti bola, agar tidak berubah bentuk.
  15. Pakaian anak-anak sebaiknya ditempatkan pada lemari khusus untuk anak-anak agar tidak tercampur dengan pakaian dewasa. Selain itu lemari tersebut dapat juga menjadi tempat untuk barang-barang keperluan lainnya, misalnya sepatu, perlengkapan mandinya dll.
  16. Bukalah pintu lemari secara berkala dan keluarkan isinya untuk beberapa saat untuk menghindari jamur akibat kekurangan sirkulasi udara di dalam lemari.
  17. Gunakan pengharum pakaian/ kamper dan bahan penyerap kelembapan di lemari untuk mencegah  timbulnya jamur dan gangguan ngengat.

Demikian 17 Tips Cara Menyimpan Pakaian di Lemari, semoga bermanfaat dan berguna.

Baca: